🐱 Penyakit Kelinci Di Musim Hujan

Karenaini sudah masuk musim hujan, maka kamu perlu ekstra waspada jika memelihara kelinci. Jangan menaruh kandang di teras atau luar rumah ketika hujan turun. Ini akan membuat kelinci kedinginan dan mudah sakit. Lebih baik, masukkan kandang kelinci ke dalam rumah saat hujan turun untuk melindunginya dari hawa dingin. Jangan lupa melapisi Kelinci Bagi siapa saja yang menderita alergi, dilema kuno adalah ini: "Apakah saya membuat teman hewan saya dan menderita, atau apakah saya mengikuti saran dokter saya dan menyerah sobat berbulu saya?" Saya mengembangkan alergi yang cukup parah sebagai orang dewasa. Bagi saya tidak pernah pertanyaan: hewan saya adalah bagian dari keluarga saya dan akan tetap begitu. Penjemurandan Fasilitas Tambahan. Cara merawat burung Anis Kembang di musim hujan supaya terhindar dari penyakit pada waktu menunggu berakhirnya musim penghujan yaitu dengan memperhatikan kondisi penjemuran dan fasilitas tambahan yang diperlukan. Dalam hal penjemuran bisa tetap rutin diberikan kepada burung Anis Kembang selama pagi hari. Denganperawatan yang salah bukan hanya sakit, kelinci juga bisa mati karena terlambat diberi penanganan. Karena itu, bagi teman-teman yang memiliki atau ingin memelihara kelinci di musim hujan ini harus memperhatikan beberapa tips penting ini. 1. Jaga Asupan Makanan dan Air Mencegah Penyakit Kelinci Di Musim Hujan. Oleh budidayawan Diposting pada 11 November 2021. Selamat Datang di Web Rumah Budidaya, tempat beragam macam budidaya yang akan disajikan dalam web ini secara rinci dan detail. Baca Selengkapnya. Pos-pos Terbaru. √Cara Merawat Bunga Mawar; Awaspenyakit kelinci di musim penghujan. Jawabannya hujan bukan penyebab, toh kelinci tidak kehujanan. Tetapi bahwa efek dari hujan pada rumput atau situasi kandang lembab basah seringkali menimbulkan penyakit, terutama penyakit dari bakterial eimeria. Bahkan kelinci dewasa yang kebetulan daya tubuhnya kurang kuat ikut-ikutan terkena WASPADAIpenyakit yang datang ketika musim hujan. Saat ini, mungkin kita lihat bagaimana perubahan suhu lingkungan yang tadinya panas tiba-tiba berubah Dikalanganpeternak, penyakit ini di kenal dengan beberapa nama, antara lain kembung, mencret, dan bloat. Penyebabnya bisa karena udara lembap, basah, atau terkena angin malam secara langsung, dan cuaca jelek. Kembung juga bisa di sebabkan salah makanan, karena perbandingan serat kasar,protein, dan lemak tidak tepat. Kreasiini diklaim lebih efektif dan lebih murah dibandingkan dengan cara konvensional yang sering dilakukan oleh para peternak kelinci di Karangploso. "Kita membuat antibiotik untuk kelinci karena kelinci yang paling sering diserang penyakit diare apalagi di Malang waktu musim hujan," kata Rhezaldian seperti dikutip dari Prasetya UB Selasa JK84D. - Inilah beberapa penyakit yang sering menyerang saat musim hujan dan sebaiknya Anda ketahui agar bisa mencegahnya. Musim hujan membuat udara menjadi lebih lembap dan memudahkan kuman penyebab penyakit, baik virus, bakteri, maupun jamur untuk berkembang biak. Beberapa penyakit memang tak mengenal musim alias bisa menyerang kapan saja. Namun, ada pula beberapa penyakit yang kejadiannya atau penularannya meningkat di musim tertentu. Mengenali berbagai penyakit umum yang biasa terjadi di musim hujan akan membuat Anda lebih waspada untuk mencegah penularannya. Dikutio dari Women's Health, berikut beberapa penyakit yang sering menyerang saat musim hujan, antara lain Baca Juga Apa Itu Capsaicin? Kenali Senyawa pada Cabai yang Bermanfaat untuk Tubuh 1. Tifus Penyakit yang sering terjadi di musim hujan pertama adalah tifus. Umumnya, penyakit ini sering ditemukan di negara-negara berkembang. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi, yang menyebar lewat makanan yang telah terkontaminasi. 2. Selesma dan Influenza Penyakit yang sering terjadi di musim hujan kedua adalah selesma dan influenza. Influenza juga memiliki gejala yang hampir sama. Mungkin Anda sudah tidak asing lagi dengan selesma. Penyakit ini umum disebut sebagai pilek. Selesma disebabkan oleh rhinovirus dengan gejala demam ringan, hidung beringus, dan bersin-bersin. Bisa juga disertai nyeri kepala dan batuk. Gejala influenza yaitu demam, nyeri tenggorokan, nyeri kepala, nyeri otot, beringus, batuk, mata merah, serta denyut nadi meningkat. Baca Juga Apa Itu Thalassemia? Kenali Tanda dan Cara Mencegah Kondisi Kesehatan Ini 3. Demam berdarah dengue Penyakit yang sering terjadi di musim hujan ketiga adalah demam berdarah. Demam berdarah adalah penyakit menular musim hujan yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti. Demam berdarah disebut sebagai penyakit ā€œbreak-boneā€ karena terkadang menyebabkan nyeri sendi dan otot di mana tulang serasa retak. 4. Kolera Penyakit yang sering terjadi di musim hujan selanjutnya adalah kolera. Kolera merupakan infeksi usus yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholera. Penyakit ini memiliki gejala utama diare cair dalam jumlah yang sangat banyak. Kolera bisa berbahaya jika sampai menyebabkan dehidrasi. Baca Juga Suka Makan Yogurt? Ini Waktu Terbaik Mengonsumsi Yogurt Moms 5. Diare Penyakit yang sering terjadi di musim hujan terakhir adalah diare. Meski terkesan sederhana, diare bisa mengakibatkan dehidrasi sampai kematian bila tak diatasi dengan baik. Saat musim hujan, umumnya diare diakibatkan oleh kualitas kebersihan yang menurun. Kuman penyebab diare bermacam-macam, mulai dari virus, bakteri, hingga jamur. Musim hujan erat kaitannya dengan peningkatan angka kasus diare. Maka dari itu, jangan lupa tingkatkan higienitas selama musim hujan. Rajinlah cuci tangan, konsumsi makanan bergizi, dan menjaga kebersihan rumah serta lingkungan demi menjaga kesehatan di musim hujan. Itulah beberapa penyakit yang sering menyerang saat musim hujan dan sebaiknya Anda ketahui agar bisa mencegahnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Cara Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Ternak Kelinci Hama dan Penyakit Ternak – Ternak kelinci merupakan hewan peliharaan yang membutuhkan perawatan dan kedisiplinan dalam pemeliharaannya. Ketidakdisiplinan peternak dalam menjaga kebersihan kandang dapat menimbulkan kerugian akibat matinya ternak karena serangan penyakit. Kandang dan lingkungan yang kotor akan memicu perkembangan serangga, jamur atau organisme penyebab penyakit pada kelinci. Selain itu, penyakit pada ternak kelinci juga disebabkan karena kebutuhan nutrisi dan gizi tidak terpenuhi dengan baik. 17 Jenis Penyakit yang Sering Menyerang Ternak Kelinci 1. Penyakit Gudig/Kudis Scabies pada Kelinci Penyakit gudig, kudis atau scabies pada ternak kelinci disebabkan oleh tungau Darcoptes scabies. Bagian tubuh kelinci yang sering diserang penyakit ini adalah tepi telinga. Gejala Penyakit Gudig/Kudis pada Ternak Kelinci a. Gejala serangan tungau Darcoptes scabies terlihat dengan timbulnya bintik-bintik coklat pada bagian tepi telinga. b. Gejala tersebut biasanya akan menjalar ke sekitar mata, hidung dan pangkal kuku jari kaki. c. Pangkal kuku jari kaki kelinci yang terserang akan membengkak dan berwarna kemerahan, d. Jika tidak segera diobati, penyakit gudig akan menjalar keseluruh bagian tubuh kelinci. Pengendalian Penyakit Gudig/Kudis/Scabies pada Kelinci a. Menjaga kebersihan kandang kelinci dan lingkungan sekitarnya, b. Kelinci yang terserang diisolasi agar tidak menular pada kelinci lainnya, c. Mengolesi bagian yang luka menggunakan salep belerang 2-3 kali sehari, d. Pemberian obat wormektin dengan menyuntikkan pada bagian bawah kulit kelinci yang sakit tidak sampai masuk kedalam daging. 2. Penyakit Sembelit pada Kelinci Sembelit atau susah buang air besar pada ternak kelinci disebabkan oleh pemberian pakan kering yang tidak seimbang dengan kebutuhan air. Gejala Sembelit pada Kelinci a. Ternak terlihat gelisah, b. Air kencing sangat sedikit Pengendalian Sembelit pada Kelinci a. Memberi pakan dan minum yang seimbang sesuai dengan kebutuhan kelinci, b. Memberi pakan hijauan yang mengandung serat tinggi. 3. Penyakit Flu Kelinci Pilek/Influenza Penyakit pilek pada kelinci disebabkan oleh virus/bakteri. Meskipun tergolong penyakit ringan dan tidak berbahaya, namun jika tidak segera diobati dapat berakibat fatal. Lingkungan kandang yang lembab/kurang sinar matahari dapat memicu perkembangbiakan virus/bakteri penyebab flu pada kelinci. Gejala Penyakit Pilek/Flu pada Kelinci a. Nafsu makan ternak kelinci menurun, b. Kelinci mengalami bersin-bersin dan malas bergerak, c. Hidung dan lubang hidung kelinci terlihat basah dan kaki kelinci sering menggaruk bagian tersebut, d. Pada serangan berat dan lama akan menyebabkan peradangan pada rongga hidung dan menyebabkan gangguan pernafasan Sehingga kelinci menjadi lemas dan mati. Pengendalian Penyakit Flu/Pilek pada Ternak Kelinci a. Bagian hidung kelinci penderita diseka menggunakan kain lembut dan air hangat, kemudian dilap hingga kering, b. Kemudian diolesi salep zinooxida dan ternak kelinci dijemur sebentar, c. Atau ditetesi menggunakan obat tetes influenza, d. Kelinci penderita flu/pilek diletakkan pada kandang yang lebih hangat, d. Usahakan kandang kelinci menghadap ke arah timur agar cukup mendapatkan sinar matahari. 4. Penyakit Radang Puting Susu pada Kelinci Susu Membengkak dan Mengeras Mastitis Puting susu atau susu kelinci membengkak dan mengeras biasanya disebabkan oleh tidak keluarnya air susu atau keluar hanya sedikit. Hal tersebut karena anak kelinci yang lahir hanya sedikit atau anak kelinci tidak mau menyusu induknya. Bisa juga disebabkan karena penyapihan yang tidak benar, yaitu terlalu cepat melakukan penyapihan/mendadak sebelum waktunya sehingga air susu yang masih diproduksi tidak keluar. Gejala Puting Susu atau Susu Kelinci Membengkak a. Puting susu ternak kelinci membengkak dan mengeras serta berwarna merah muda, b. Jika dipegang/disentuh terasa panas dan keras, c. Lama-lama kulit disekitar puting susu kelinci berwarna gelap, d. Jika tidak segera diobati, puting susu/susu kelinci bisa pecah. Cara Mengatasi Puting Susu/Susu Kelinci Membengkak dan Mengeras a. Kelinci tidak mau menyusui apabila lingkungan disekitar kandang tidak nyaman dan bising/berisik yang membuat ternak kelinci gelisah. Oleh sebab itu, usahakan agar kandang terasa tenang dan tidak bising. b. Jangan melakukan penyapihan sebelum waktunya, biarkan induk kelinci menyusui sampai waktu normalnya, yaitukurang lebih 40-45 hari, c. Induk kelinci yang sedang menyusui tidak dipindah-pindah tempatnya agar kelinci tidak stres dibiarkan berada pada kandang dimana kelinci tersebut melahirkan. 5. Penyakit Mencret/Diare pada Ternak Kelinci Penyakit mencret/diare pada ternak kelinci sering dianggap hal yang biasa, padahal mencret bisa menyebabkan kematian. Ternak kelinci yang mengalami mencret jika dibiarkan dapat menyebabkan perut kelinci kembung dan tidak jarang mengakibatkan ternak mati. Penyakit mencret/diare pada kelinci bisa disebabkan oleh pakan yang diberikan. Berikut ini beberapa hal yang dapat menyebabkan ternak kelinci mengalami diare/mencret ; a. Ternak kelinci diberi pakan yang sudah basi, b. Ternak kelinci hanya diberi pakan hijauan yang tinggi kandungan airnya, c. Pakan hijauan diberikan dalam keadaan masih sangat segar, d. Waktu dan jumlah/porsi pakan yang diberikan pada ternak kelinci tidak tetap tidak teratur dalam memberi pakan, e. Memberi pakan tidak seimbang antara pakan berserat kasar dengan pakan tidak berserat serta kadar protein yang tidak seimbang dengan kebutuhan ternak kelinci. Gejala Mencret/Diare pada Ternak Kelinci a. Nafsu makan ternak kelinci menurun atau bahkan hilang nafsu makannya, b. Kelinci malas bergerak, lebih sering diam di pojok/sisi kandang, c. Bulu-bulu tubuh kelinci terlihat kasar, d. Perut kelinci kosong, e. Kotoran encer. Cara Mengobati dan Mencegah Penyakit Diare/Mencret pada Ternak Kelinci a. Memberikan pakan yang seimbang antara pakan berserat dengan pakan tidak berserat, b. Memberikan pakan dengan kadar protein yang sesuai dengan kebutuhan ternak kelinci, c. Pakan hijauan diberikan setelah agak layu, d. Kelinci yang menderita mencret/diare diberi pakan batang dan daun kacang-kacangan yang sudah dikeringkan. Bisa juga dicampur dengan daun pisang kepok yang agak muda, e. Mencampur pakan dari ampas tahu dengan obat mencret manusia dengan dosis yang disesuaikan dengan ukuran tubuh dan usia kelinci, f. Pakan dari ampas tahu harus selalu diganti dengan yang baru, g. Kelinci yang terserang mencret diberi perasan air kunyit melalui mulut dengan dosis 2-3 ml. 6. Cacingan pada Kelinci Cacingan pada kelinci disebabkan oleh cacing pita, Toxocara canis, cacing tambang, cacing gelang, Ancylostama caninum, Uncinaria stenochepala dan cacing cambuk. Cacing parasit tersebut kadang keluar bersama feses/kotoran dan dapat menular ke kelinci lainnya. Gejala Cacingan pada Kelinci a. Nafsu makan ternak kelinci turun/hilang, b. Tubuh kelinci kelihatan kurus, c. Tubuh lemah dan pucat Cara Pengobatan Cacingan pada Kelinci a. Menjaga kebersihan kandang, b. Memberi pakan yang bergizi dan bersih, c. Pemberian obat cacing. 7. Penyakit Radang Mata pada Kelinci Penyebab radang mata pada kelinci bisa karena bakteri, debu, asap atau benda kecil lainnya. Bisa juga karena kelinci suka menggosok-nggosokkan kepala atau pipinya ke dinding kandang/benda keras hingga mengenai mata. Aktifitas ini umumnya terjadi pada kelinci jantan yang sedang birahi. Gejala Radang Mata pada Kelinci – Keluarnya air mata yang menyebabkan bulu disekitarnya basah dan kusam, Cara Pengobatan Radang Mata pada Kelinci a. Pengobatan menggunakan obat tetes mata yang mengandung antibiotik, streptomycin dan penicillin b. Obat diteteskan pada mata kelinci atau dioleskan. 8. Penyakit Berak Darah coccidiosis pada Kelinci Penyebab penyakit berak darah pada ternak kelinci adalah bakteri Isospora bigemina. Penyakit ini menyerang usus dan hati dan bila menyerang anak kelinci resiko kematiannya tinggi. Gejala Penyakit Berak Darah coccidiosis pada Kelinci a. Gejalanya yaitu nafsu makan hilang, b. Tubuh kurus dan bobot badan turun, c. Perut membesar, dan d. Mencret yang bercampur darah. Pengobatan Penyakit Berak Darah coccidiosis pada Kelinci a. Dengan sulfaquinxalin atau obat-obatan berbahan aktif Sulfa lainnya, b. Cara pengobatan dicampur dengan air minum dosis 12 ml per liter air. c. Atau melalui injeksi penicillin, Sulfa Strong dan Oxylin 9. Makan Bulu Kekurangan pakan yang mengandung serat dan mineral bisa menyebabkan kelinci memakan bulunya sendiri atau bulu kelinci lainnya. Biasanya hal ini terjadi pada kelinci muda yang sedang tumbuh dewasa dan dipelihara secara koloni. Gejala ditandai dengan turunnya nafsu makan, bulu menjadi kasar dan terjadi gangguan pencernaan. Pencegahan dilakukan dengan memberi pakan berserat tinggi dan menambahkan garam pada pakan. 10. Penyakit Berak Encer pada Kelinci Enteritis Penyebab penyakit berak encer pada kelinci belum diketahui. Gejala Berak Encer pada Kelinci a. Kelinci kehilangan nafsu makan/nafsu makan turun, b. Kelinci malas bergerak dan badannya lemah, c. Bulu-bulu terlihat kasar, d. Perut kembung dan diare bercampur nanah, e. Kadang-kadang gigi bergeser. Cara Mengobati Berak Encer pada Kelinci – Pemberian larutan chlortetracycline, axytetracycline pada air minum 11. Penyakit Kudis Telinga/Kanker Telinga/Tungau Telinga Kelinci Penyebab penyakit kudis/kanker telinga kelinci adalah kutu Psoroptes cuniculi. Kutu ini hidup dan menyerang permukaan kulit bagian dalam telinga. Gejala Penyakit Kudis Teinga Kelinci Gejalanya yaitu kelinci suka menggeleng-gelengkan kepalanya karena telinga terasa gatal dan sering digaruk sehingga menimbulkan goresan. Kulit telinga bagian dalam keras, bersisik dan berwarna coklat. Cara Pengobatan Kudis Telinga Kelinci – Kudis telinga dapat diobati menggunakan zalf, scabisix 12. Penyakit Sore Hocks Popodermatis Penyakit yang disebut popodermatis ini disebabkan oleh alas kandang yang keras, kasar dan tidak nyaman, kelinci kelibihan berat badan akibat kelainan genetik. Penyakit ini mengakibatkan bulu kaki kelinci terkelupas dan kulit kaki terluka. Gejala Penyakit Sore Hocks Popodermatis pada Kelinci a. Bulu kaki terkelupas, biasanya berbentuk lingkaran, b. Kulit kaki terluka dan terjadi peradangan. Cara Pengendalian dan Pengobatan Penyakit Sore Hocks Popodermatis pada Kelinci a. Membuat alas kandang dari bahan yang halus dan tidak kasar, b. Mengontrol berat badan kelinci, c. Bersihkan luka menggunakan air hangat dengan antiseptik, d. Mengolesi obat luka. 13. Penyakit Pasteurellosis pada Kelinci Pasteurellosis adalah penyakit gangguan pencernaan pada ternak kelinci. Penyebab penyakit pasteurellosis pada kelinci adalah kuman Pasteurella multocida. Penyakit ini sering menyerang kelinci dewasa, baik jantan maupun betina. Gejala Penyakit Pasteurellosis pada Kelinci a. Feses/kotoran kelinci berwarna putih, b. Serangan dimulai dari saluran pencernaan bagian atas, c. Infeksi menjalar ke uterus, testicles dan kelenjar susu. Cara Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Pasteurellosis pada Kelinci a. Selalu membersihkan kandang dari feses/kotoran kelinci, b. Ventilasi kandang yang baik dapat mengurangi timbulnya penyakit penyakit pasteurellosis, c. Memelihara jenis kelinci yang tahan pasteurella dan vaksinasi, d. Pengobatan dengan cara disuntik menggunakan sulfadiazin atau penicillin dengan dosis 1 ml/kg berat badan. 14. Penyakit Radang Paru-paru Pneumonia pada Kelinci Penyakit Penumonia radang paru-paru pada ternak kelinci disebabkan oleh bakteri Pasteurella multocida. Dan juga kondisi kandang yang terlalu terbuka sehingga ternak sering terkena aliran angin secara langsung, udara lembab, dan pemberian pakan bernutrisi rendah. Gejala Penyakit Radang Paru-paru Pneumonia pada Kelinci a. Kelinci mengalami kesulitan bernafas, b. Sering mengangkat kepala tinggi-tinggi karena kesulitan bernafas, c. Mata dan telinga kebiru–biruan, kadang keluar cairan bernanah, d. Kotoran encer/mencret Cara Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Radang Paru-paru Pneumonia pada Kelinci a. Memelihara kelinci dalam kandang yang tidak terkenan aliran angin secara langsung, b. Ventilasi kandang yang baik sehingga udara didalam kandang selalu segar, c. Memberi pakan yang bergizi, d. Pengobatan dengan Sul-Q-Nox pada makanan atau minuman. 15. Penyakit Bisul pada Kelinci Penyakit bisul pada ternak kelinci disebabkan oleh penggumpalan darah kotor di bawah kulit. Cara pengendalian yaitu dengan mengeluarkan darah kotor melalui pembedahan kemudian diberi obat luka. 16. Penyakit Kulit Kepala Kelinci Penyakit kulit kepala pada kelinci disebabkan oleh jamur. Gejalanya yaitu timbul semacam sisik pada kulit kepala. Pengendalian dengan mengoleskan bubuk belerang. 17. Penyakit Impaction pada Kelinci Penyakit ini merupakan gangguan kesehatan yang ditandai dengan adanya sumbatan pada lambung maupun caecum. Sering terjadi pada kelinci muda yang disapih sebelum 3 bulan. Penyebab penyakit ini yaitu stres, kekurangan air, konsumsi makanan yang berlebih dan anak kelinci kekurangan nutrisi. Gejala Penyakit Impaction pada Kelinci a. Perut kelinci tampak membesar, b. Tidak bisa mengeluarkan feses/kotoran, c. Berat badan turun, d. Anus kelinci mengeluarkan seperti gel. Cara Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Impaction pada Kelinci a. Memberi minum yang cukup, b. Memberi pakan dengan kandungan serat 13-20% c. Memberi pakan yang mudah dicerna oleh kelinci. Demikian tentang ā€œ17 Penyakit Kelinci, Penyebab, Gejala dan Cara Pengendaliannyaā€œ. Semoga bermanfaat… Salam mitalom !!! Jika tidak segera ditangani, pengidapnya dapat mengalami komplikasi seperti pneumonia, pleuritis, miokarditis peradangan otot jantung, gagal jantung akut, bahkan kematian. 4. Demam berdarah dengue DBD atau demam berdarah dengue adalah salah satu jenis penyakit menular musim hujan yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus. Demam berdarah disebut sebagai penyakit ā€œbreak-boneā€ karena terkadang menyebabkan nyeri sendi dan otot di mana tulang serasa retak. Demam berdarah yang parah, atau juga dikenal sebagai dengue hemorrhagic fever, dapat menyebabkan perdarahan serius, penurunan tekanan darah yang tiba-tiba shock, bahkan kematian. 5. Malaria Malaria adalah penyakit berbahaya akibat infeksi parasit plasmodium yang menular melalui gigitan nyamuk anopheles. Penularan penyakit ini biasanya meningkat pada saat musim hujan dan berlanjut setelahnya. Bila tidak ditangani segera, malaria dapat berkembang dan berisiko mengancam nyawa seseorang yang mengalami. Malaria terutama perlu diwaspadai di area timur Indonesia seperti provinsi Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua, dan Papua Barat. 6. Leptospirosis Leptospirosis adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri berbentuk spiral yang disebut Leptospira interrogans. Penyakit musim hujan ini ā€œcukup populerā€ terjadi di Indonesia, biasanya dikenal sebagai penyakit kencing tikus. Anda bisa terkena penyakit penyakit ini karena menyentuh tanah atau air, tanah basah, atau tanaman yang terkontaminasi oleh urine binatang yang terinfeksi. Selain tikus, hewan yang paling sering menularkan leptospirosis adalah sapi, babi, anjing, reptil dan hewan amfibi, serta hewan pengerat lainnya. Demam tinggi, sakit kepala, mual, muntah, mata merah, menggigil, otot betis sakit, dan sakit perut adalah gejala yang menandai penyakit ini. Pada kasus tertentu, penyakit ini dapat menyebabkan gangguan hati, gagal ginjal, meningitis, hingga kegagalan pernapasan. Tips mengatasi penyakit musim hujan Saat Anda mengalami beberapa penyakit musim hujan, biasanya kebutuhan cairan Anda akan meningkat. Terutama jika Anda merasakan demam, mengalami diare, dan muntah-muntah. Apa yang harus dilakukan agar Anda tidak kekurangan cairan? Pada orang dewasa normal, kebutuhan cairan tubuh yang disarankan berkisar 2-2,5 liter perhari. Jika dibagi berdasarkan jenis kelamin, maka wanita dewasa disarankan untuk minum sekitar 1,6 liter. Sedangkan, pria disarankan untuk minum 2 liter tiap hari. Cairan tubuh kita tidak hanya mengandung air, tetapi juga ion. Menjaga keseimbangan ion tubuh juga penting agar metabolisme tubuh tetap optimal. Selain itu, untuk menghindari penyakit akibat kontaminasi makanan, biasakan pula cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan aktivitas.

penyakit kelinci di musim hujan